Rasa Kebangsaan Indonesia
Konsep rasa kebangsaan Indonesia
tumbuh dari sejarah panjang bangsa. Berawal dari hasrat ingin bersatu penduduk
yang mempunyai latar belakang yang sangat majemuk, kemudian berkembang menjadi
keyakinan untuk menjadi satu bangsa yang akhirnya dideklarasikan oleh sejumlah
pemuda. Sejalan perkembangan perjuangan kebangsaan, keyakinan terikat sebagai
satu bangsa tersebut kemudian berkembang menjadi paham nasionalisme. Kemudian
berangkat dari latar belakang sejarah tersebut didefinisikanlah rasa
kebangsaan, yaitu kesadaran berbangsa, merupakan rasa yang lahir secara
alamiah karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah
dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi
tantangan sejarah masa kini. Dinamisasi kebangsaan ini dalam mencapai cita-cita
bangsa berkembang menjadi wawasan kebangsaan, yakni pikiran-pikiran yang
bersifat nasional dimana suatu bangsa memiliki cita-cita kehidupan dan tujuan
nasional yang jelas. Berdasarkan rasa dan paham kebangsaan itu, timbul semangat
kebangsaan atau semangat patriotisme.
Selama ini, rasa kebangsaan Indonesia
dianggap sudah mulai luntur, hal ini dikaitkan dengan kenyataan derasnya arus
globalisasi dan semakin lunturnya budaya ketimuran Indonesia. Semakin sulit
kita temukan pada anak muda jaman sekarang sopan santun yang dulu dipraktekkan
orang-orang tua kita pada jamannya. Semakin sulit pula kita menemukan generasi
muda sekarang yang hafal butir-butir dari sila Pancasila. Meskipun penguasaan
materi butir-butir Pancasila tidak dapat dijadikan pengamalannya dalam
kehidupan sehari-hari, paling tidak hal tersebut menunjukkan adanya penurunan
upaya pemantapan pemahaman kewarganegaraan pada generasi muda. Saya tidak yakin
jika kita ambil sampel di tempat-tempat
umum (misalnya mall-mall) apakah pemuda-pemudi hafal 100% Lagu Indonesia Raya?
Tanyakan pula, siapa pencipta lagu Indonesia Raya???? Tapi coba tanyakan, siapa
yang menyanyikan lagu “Butiran Debu”? Dengan cepat pasti segera dijawab. Sekali
lagi, meskipun kadar kebangsaan seseorang tidak semata-mata diukur dengan bisa
tidaknya menyanyikan lagu kebangsaan, atau mengetahui lagu-lagu wajib
perjuangan, paling tidak hal ini menjadi suatu peringatan bagi kita untuk
mencintai bangsa dan negara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar